Home Top Ad

Breaking News

PENGUNGSI SEMERU DI PRONOJIWO CAPAI 645 ORANG, TIGA WARGA ALAMI LUKA BAKAR


Gambar korban jiwa yang terdiri dari anak-anak



Pronojiwo, Kanalberitanews.my.id – Aktivitas erupsi Gunung Semeru kembali memaksa ratusan warga mengungsi pada Jumat (21/11/2025) dini hari. Berdasarkan laporan resmi pada pukul 01.00 WIB, jumlah total pengungsi di Kecamatan Pronojiwo telah mencapai 645 jiwa, tersebar di dua lokasi utama serta di rumah-rumah penduduk.


SMPN 2 Pronojiwo menjadi salah satu titik yang menampung pengungsi terbanyak, dengan total 192 jiwa. 


Rinciannya terdiri dari 68 lansia, 70 remaja dan dewasa, 36 anak-anak, 13 balita, 2 bayi, 1 penyandang disabilitas, serta 2 ibu menyusui. Secara gender, terdapat 110 pengungsi laki-laki dan 82 perempuan.


Sementara itu, SDN Supiturang 04 menampung 214 jiwa, dengan komposisi 130 dewasa, 16 lansia, 12 balita, 17 remaja, 30 anak-anak, 3 ibu menyusui, 2 ibu hamil, 3 penyandang disabilitas, dan 1 bayi.


Selain di dua titik tersebut, sebanyak 239 warga lainnya memilih mengungsi ke rumah-rumah penduduk untuk mencari tempat yang lebih aman dari potensi ancaman lahar hujan dan material guguran Gunung Semeru.


Selain gelombang pengungsian, dilaporkan pula adanya tiga warga yang mengalami luka bakar akibat aktivitas vulkanik Semeru dan kondisi material panas di sekitar wilayah terdampak.


1. Hosen (44), warga Dusun Umbulan Sumbersari, Desa Supiturang, mengalami luka bakar setelah terjebak di dalam rumah saat banjir lahar menerjang. Korban kini menjalani perawatan di RSUD Pasirian.


2. Haryono (49), warga Desa Maron, Kecamatan Banyakan, Kabupaten Kediri, mengalami luka bakar usai tergelincir pada tumpukan material panas di sekitar area Gladak Perak.


3. Normawati (42), juga warga Desa Maron, ikut menjadi korban setelah tergelincir di tumpukan material panas.


Pemerintah daerah bersama relawan terus melakukan pendataan, penyaluran logistik, serta mengimbau warga tetap waspada terhadap potensi susulan erupsi dan banjir lahar, mengingat intensitas hujan masih tinggi di wilayah lereng Gunung Semeru.(Misto/Red)