Home Top Ad

Breaking News

MADAS Jatim Angkat Bicara | Tolak Keras Tudingan Intimidasi, Sebut Nama Ormas Dicatut Pihak Luar. ‎

Fot : Edy macan mengabadikan momen bersama 



MALANGKanalberitanews.my.id – Polemik perseteruan antara Yai Mim (YM) dan Nurul Sahara (NS) di Malang yang menyeret nama organisasi masyarakat Madura Asli (MADAS) semakin memanas. Bahkan, tudingan warganet yang menyebut Wali Kota Malang, Dr. Ir. Wahyu Hidayat, takut pada MADAS” ikut memperkeruh suasana.
‎Menanggapi hal itu, pengurus MADAS Jawa Timur akhirnya angkat bicara. Wakil Ketua MADAS Jatim, Edy Macan, dengan tegas membantah keterlibatan organisasinya dalam konflik tersebut.
‎“Kami satu komando dari Ketua MADAS Jatim, bahwasanya seluruh anggota di Jawa Timur tidak diperbolehkan ikut serta dalam kegiatan yang berbau sengketa,” tegas Edy, Senin (29/9/2025).
Edy juga menolak keras narasi di media sosial yang menyebut MADAS berperilaku premanisme atau melakukan intimidasi. Menurutnya, kegiatan MADAS fokus pada aksi sosial kemasyarakatan, seperti membantu korban musibah.
‎“Berita yang beredar itu tidak benar. MADAS tidak pernah menakut-nakuti atau mem-backup aset-aset tertentu. Itu fitnah,” ujarnya.
‎Namun, Edy menambahkan bahwa organisasi tetap akan mendukung anggotanya jika memang terbukti bermasalah secara individu. 


“Kalau benar anggota kami yang terlibat, maka kami akan maju,” katanya menegaskan.
‎Terkait munculnya nama MADAS dalam konflik YM dengan NS, Edy menduga ada pihak luar yang sengaja menggunakan nama organisasinya. 


“Jangan pernah mengaku-ngaku MADAS kalau bukan anggota. Jangan membuat pernyataan seolah-olah MADAS,” ujarnya. 
‎Ia juga menjelaskan bahwa kehadiran Ketua DPAC Karangploso di lokasi konflik hanya untuk mengklarifikasi kepada YM soal alasan nama MADAS ikut diseret dalam kasus tersebut.

‎“Kami tegaskan, tidak ada anggota kami yang membawa nama MADAS. Itu hanya orang luar, inisialnya YM,” pungkasnya.
‎Klarifikasi ini diharapkan bisa meluruskan isu sekaligus menyeimbangkan informasi publik, di tengah desakan agar Wali Kota Malang bersikap tegas atas polemik yang menyeret ormas tersebut.(Tim/Red)